The King Vulture is an expert glider, sometimes soaring for hours without flapping its wings.[17] While in flight, its wings are held dihedral, or flat with slightly raised tips, and from a distance the vulture can appear to be headless while in flight.[30] Its wing beats are deep and strong.[19] Despite its size and gaudy coloration, this vulture is quite inconspicuous when it is perched in trees.[30] While perched, it holds its head lowered and thrust forward.[22] It is non-migratory and, unlike the Turkey, Lesser Yellow-headed and American Black Vulture, it generally lives alone or in small family groups.[31] However, it can gather in large groups at a carcass.[17] King Vultures have lived up to 30 years in captivity, though their lifespan in the wild is unknown.[7] This vulture uses urohydrosis, defecating on its legs, in order to lower its body temperature. Despite its bill and large size, it is relatively unaggressive at a kill and will normally back down rather than fight.[18] The King Vulture lacks a voice box, though it can make low croaking noises and wheezing sounds.[23] Its only natural predators are snakes, which will prey upon the vulture's eggs and young, and large cats such as jaguars, which may surprise and kill an adult vulture at a carcass.[18]

Makanan

Nasar Raja hanya memakan bangkai haiwan, dan ia tidak seperti beberapa Nasar Dunia Baru, burung ini tidak membunuh haiwan lain yang sakit atau hampir mati untuk mendapatkan makanan.[18] Nasar ini biasanya memakan ikan yang terdampar di tepi sungai, tetapi tidak ke kawasan pembuangan sampah untuk mencari makanan.[22] Walaupun ia mempunyai penglihatan yang tajam yang membolehkan mencari makanan,[29] terdapat dua teori membuktikan bagaimana nasar mencari bangkai. Teori pertama menyatakan Nasar Raja menggunakan deria bau untuk mencari bangkai haiwan.[17][29] Teori kedua beranggapan adalah Nasar Raja tidak mempunyai deria bau tetapi akan mengikuti Nasar Turki dan nasar berkepala kuning besar, yang memiliki deria bau menuju ke arah bangkai.[6][18][32] Akan tetapi kajian baru-baru ini menunjukkan bahawa Nasar Raja dapat mencari bangkai di hutan tanpa bantuan nasar lain, bersetuju bahawa nasar ini menemukan mencari makanan dengan menggunakan deria bau.[33] Nasar Raja mengutamakan bangkai yang dijumpai di hutan, meskipun nasar ini juga pergi ke sebana terdekat untuk mencari makanan. Apabila Nasar Raja berjaya mendapatkan makanan, ia akan mengusir burung nasar lain kerana mempunyai tubuh yang besar dan paruh yang kuat.[17] Namun begitu, Nasar Raja akan mengalah pada Andean Condor apabila berada pada bangkai yang sama.[34]

Nasar ini menggunakan paruhnya untuk mengoyak makanan,[29] ia akan membuat potongan pertama pada bangkai baru. Hal ini akan membantu nasar kecil dan berparuh lemah yang tidak dapat mengoyak kulit bangkai, supaya dapat menikmati bangkai setelah ia selesai makan.[18] Lidah Nasar Raja kasar seperti pemarut digunakan untuk membantu menceraikan daging dari tulang-tulangnya.[23] Secara umum, nasar ini hanya memakan kulit dan bahagian keras mangsanya.[18]

Pembiakan

Nasar Raja dewasa matang secara seksual ketika berusia empat hingga lima tahun.[23] Ia biasanya membiak pada musim kemarau.[18] Nasar akan memberi perhatian melamar yang sukar dengan setiap pasangan nasar saling mengitari satu sama lain di darat dengan mengepakkan sayapnya, serta mengeluarkan bunyi bising dan degusan yang kuat.[22] Nasar Raja akan berpasangan sepanjang hayat dan umumnya bertelur sebiji di sarangnya di dalam lubang pokok, telur Nasar Raja adalah berwarna putih.[19] Untuk mengelakkan ancaman musuh, Nasar Raja akan membiarkan sarangnya berbau busuk.[18] Kedua-dua nasar akan berganti-ganti mengeram telur sekitar 32 hingga 38 hari sebelum ianya menetas.[23] Sekiranya telur itu hilang, biasanya Nasar Raja akan bertelur lagi bagi menggantikannya dalam masa enam minggu.[22] Nasar muda bersifat altricial atau lemah selepas menetas.[18] Anak yang baru menetas tidak berbulu, tetapi akan tumbuh bulu hitam kemudiannya.[29] Bulu anak nasar itu tidak berganti bulu dewasa berwarna putih sehinggalah ia berusia lima atau enam tahun. Ketika baru menetas, anak burung akan diberi makan daging yang dibawa terus dari kuku ibu bapanya, kadangkala ia juga makan dari muntahan ibu bapanya.[18]